Harga Bocoran ROG Raikiri II untuk Xbox Bisa Selangit, Lebih dari $150?
Baru-baru ini, jagat gaming Indonesia (dan dunia) ramai memperbincangkan bocoran harga pengendali ROG Raikiri II untuk Xbox yang juga kompatibel dengan perangkat seperti ROG Ally. Berdasarkan kabar yang beredar, controller tersebut bakal dibanderol lebih dari 150 dolar AS, yang tentu membuat banyak penggemar kontroler mengernyitkan alis.
Sebelum kita telusuri rumor ini lebih jauh, ada baiknya kita lihat dulu konteks di mana rumor ini muncul, serta bagaimana tanggapan industri terhadapnya.
Sumber Bocoran dan Klaim Angka Harga
Informasi ini muncul dari seorang leaker gaming ternama yang menyebut bahwa harga ROG Raikiri II untuk Xbox akan berada di kisaran US$189,99 (sekitar Rp3,1 juta) ketika diluncurkan nanti.
Tentu saja, klaim ini belum dikonfirmasi oleh pihak resmi Asus maupun Xbox. Namun, melihat posisi brand ROG sebagai salah satu produk premium di lini gaming Asus, angka yang tinggi tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil.
Fitur-Fitur yang Diduga Membenarkan Harga Tinggi
Jika harga yang dikabarkan benar, masyarakat wajar bertanya: apa saja fitur dalam ROG Raikiri II yang bisa “menjustifikasi” harga tersebut?
Analog TMR Anti-Drift (Hall Effect)
Salah satu fitur paling menonjol yang disebutkan adalah penggunaan analog TMR (Tunnel Magneto-Resistive) alias sensor Hall Effect yang anti-drift. Artinya, joystick tersebut diharapkan tidak mudah mengalami error drift (gerakan tak disengaja) yang sering menjadi masalah pada joystick murah.
Tombol Program dan Presisi Tinggi
Selain itu, controller ini diklaim akan memiliki tombol yang bisa diprogram sesuai keinginan pengguna, serta desain joystick dan tombol utama yang mengutamakan akurasi serta respons cepat. Penggemar kompetitif tentu akan mengincar aspek tersebut sebagai nilai jual utama.
Kompatibilitas dengan Ekosistem ROG dan Xbox Ally
Controller ini dirancang agar kompatibel dengan sistem seperti ROG Ally, yang sebelumnya sudah menuai kehebohan tersendiri di kalangan gamer mobile maupun handheld. Maka dari itu, fungsionalitas silang atau cross-compatibility bisa menjadi keunggulan ekstra yang menarik bagi sebagian konsumen.
Apakah Harga Sekitar US$ 189 Masuk Akal?
Mari kita analisis apakah wacana harga sebesar US$189,99 bisa diterima secara logika pasar.
-
Brand Premium
ROG dikenal sebagai seri produk Asus yang menyasar segmen atas — bukan kelas “mainstream murah”. Produk-produk ROG sering kali dibekali fitur tambahan dan build quality tinggi yang menambah biaya produksi. -
Teknologi Khusus
Fitur seperti analog anti-drift, tombol program, dan bahan berkualitas tentu membawa overhead manufaktur. Jika komponen internal dan sensor dikemas dengan teknologi tinggi, margin harga bisa melonjak. -
Target Audiens
Produk seperti ini bisa jadi ditujukan untuk gamer hardcore atau pecinta peripheral high-end yang tidak terlalu keberatan membayar mahal selama kualitas terbukti. -
Risiko Overpricing
Namun, jika harga terlalu menjulang tanpa pembuktian kualitas atau keunggulan nyata, konsumen bisa batal membeli atau menunggu opsi dari pesaing. Bahkan loyalitas brand pun bisa sedikit goyah jika ekspektasi tidak terpenuhi.
Jadi, meskipun kemungkinan harga tinggi ada akal sehatnya, masih banyak ketidakpastian terkait validitas bocoran ini.
Pro dan Kontra dari Rumor Harga Ini
Pro
-
Memberi sinyal bahwa ROG ingin masuk ke pasar peripheral kelas atas.
-
Bisa menarik perhatian gamer premium yang menginginkan gear eksklusif.
-
Jika fitur bekerja seperti yang dijanjikan, pelanggan mungkin merasa uangnya sepadan.
Kontra
-
Harga terlalu tinggi bisa mematikan minat sebagian besar pemain.
-
Tanpa konfirmasi resmi, rumor ini bisa menimbulkan skeptisisme.
-
Pesaing bisa menawarkan opsi lebih murah dengan kualitas mendekati, menggoyahkan posisi Raikiri II.
Bocoran harga ROG Raikiri II Xbox di kisaran US$189,99 jelas membuat gempar para pecinta kontroler. Namun hingga Asus atau pihak resmi lainnya memberikan pengumuman, semua itu tetap berada di ranah rumor.
Kalau kamu sebagai gamer, apakah kamu rela membayar di atas 3 juta rupiah hanya untuk controller (dan berharap performanya layak)? Atau kamu akan menunggu konfirmasi dan review sebelum memutuskan? Bagikan pendapatmu — siapa tahu kita sama-sama dapat jawaban resmi nanti.

Komentar
Posting Komentar